Dimana Kita?
Pada tanggal 29 Februari 2024, kelas 9 dari SMP BIAS YOGYAKARTA sedang berkunjung ke sebuah tempat pembuatan batik tulis dan wisata Batik Giriloyo. Giriloyo sendiri adalah nama dari kampung disana giri artinya gunung dan loyo artinya mati. Batik ini sudah ada sejak Abad ke-17 dari Kerajan Mataram Islam raja ke tiga.
Dahulu sebagian masyarakat disini menjadi abdi dalem keraton, dan para istrinya diajarkan membatik. Pada tahun 1980an tempat ini mendapat penghargaan dari presiden dan termasuk batik tertua. Tempat ini juga sempat terpuruk pada tahun 1997 - 2006 karena kondisi disana, tidak lama kemudian mereka membentuk kelompok- kelompok untuk menaikkan kondisi ekonomi disana.
2007 tempat ini membuat selendang terpanjang 1.200 meter untuk memperingati gempa pada tahun 2007 itu sendiri dan mendapatkan rekor MURI. 2017 tempat ini membuka homestay dan mendapat penghargaan dari ASEAN. 2022 sudah menjadi desa wisata berkelanjutan dan 2023 menjadi nomor 1 kategori Desa Wisata terbaik di Indonesia. Tempat ini terbuka untuk umum loh, biasanya dalam sehari ada 4 hingga 6 kelompok yang datang.
Kita disini diajarkan caranya membantik oleh para ibu-ibu pekerja disana, kita dibagi menjadi 7 kelompok, 3 kelompok cowo dan 4 kelompok cewe. Kelompok ku terdiri dari enam anak dan kita diajarkan membatik oleh ibu Hanifah. Ibu Hanifah sudah membatik kurang lebih saat beliau berumur 10 tahun dan sehari- hari kegiatan beliau lebih banyak membatik.
Setelah kita membantik sendiri kita diperlihatkan bagaimana caranya mewarnai batik, lalu kita bertemu lagi dengan ibu Hanifah menunggu batik yang kita buat tadi dibelakang lagi belakangnya agar saat diwarnai nanti batiknya tidak hanya didepan. Setelah selesai kita foto dengan batik yang sudah ditebalkan tadi lalu pulang ke sekolah dan melanjutkan KBM selanjutnya.
Seru kan membatik di Batik Giriloyo maya dari itu, Ayo kita membatik bersama dan jangan pernah meninggalkan karya telah telah diwariskan oleh negeri ini.
Kumpulan foto-foto diBatik Giriloyo:
Komentar
Posting Komentar